SahabatUnnes.com - Assalamu’alaykum wr wb.. Kaifa khaaluk ukhti wa akhi? Semoga senantiasa diberi kesehatan, kemudahan, dan kelapangan hati..
Hari ini sudahkah kita berbuat baik? Sudahkah kita membermanfaatkan diri kita? Atau mungkin diantara teman-teman semua, masih terbesit perasaan ragu dan takut untuk melangkah, melangkah untuk memberi kebermanfaatan pada sesama, melangkah untuk menjadi penggerak kebaikan.. melangkah untuk menjadi pembeda yang mengubah suatu peradaban. Masihkah kita ragu? Takut dibilang “sok baik”, gentar dikata “sok suci”, gerah dicap “sok alim”. Dan segala sok-sokan lainnya.
“Jika kamu memperoleh kebaikan (niscaya) mereka bersedih hati, tetapi jika kamu tertimpa bencana mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya meraka tidak akan menyusahkanmu sedikitpun. Sungguh Allah meliputi segala apa yang mereka kerjakan.” (QS Ali-‘Imran: 120)
Zaman memang sudah berubah, tapi kebiasaan yang ini masih tetap sama. Dari zaman dulu hingga sekarang, kebaikan akan selalu menemui cacian, makian, atau bahkan hinaan. Kebaikan akan selalu memiliki banyak rintangan. Tidak apa-apa, itu ujian. Kita akan naik kelas, sebentar lagi kita akan lulus. Kalau kita baru dicerca sedikit sudah mengkerut, bagaimana dengan Rosululloh? Tidakkah kita berkaca pada Rosululloh? Yang bahkan pernah diludahi, dilempari kotoran, sampai berkali-kali akan dibunuh.. Beliau tetap membalasnya dengan ketabahan dan sikap yang sungguh bersahaja. Bagaimana dengan kita?
“Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Qs. Al Baqarah : 155)
Perjuangan kita memang tidak ada apa-apanya dibanding perjuangan Rosululloh. Tapi, bisakah kita terus istiqomah dijalanNya? Bisakah kita terus melapangkan hati kita dalam menghadapi apapun? Bisakah kita tetap melangkah dengan langkah kaki yang menggetarkan bumi?
“Dan betapa banyak Nabi yang telah berperang bersamanya sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak pula menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar”(QS Ali ‘Imran: 146)
Kita insyaAllah bisa. InsyaAllah bisa. Coba tanyakan pada diri kita, hal besar apa yang benar-benar ingin kita wujudkan? Kenapa kita sering berfikir “tidak mungkin”, “that’s impossible”. Bagaimana kita tau ketidakmungkinan itu, bahkan sebelum kita mencoba?
Kita sudah sampai disini, sudah sejauh ini kawan, kita hanya butuh kesabaran untuk sedikit lagi sampai pada tujuan utama kita.. Siapa bilang kesabaran ada batasnya? Kesabaran tidak pernah memiliki batas..
Tetaplah fokus. Jangan jadikan kerikil dibawah langkah kaki kita sebagai alasan mengapa kita harus berhenti. Jadikan kerikil-kerikil itu sebagai alasan mengapa kita harus melompat! Mengapa kita harus melesat!
“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? (1) Dan kami telah menghilangkan dari padamu bebanmu (2), yang memberatkan punggungmu? (3), dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu (4). Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, (5) sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6). Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (7), dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (8)” (Q.S Al-Insyirah)
Ibarat sebuah anak panah, semakin besar tekanan yang diberikan si pemanah, semakin kencang ia melesat, semakin jauh ia melejit.
Tetaplah berjuang, tetaplah melangkah dengan tubuh yang tegap, jangan terlalu lama berjibaku memikirkan apa yang akan orang pikirkan tentang kita. Whatever, jika kita benar, mengapa kita ragu?
“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkan kesabaranmu, dan tetaplah bersiap siaga, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu memperoleh kemenangan.” (QS Ali’Imran: 200)
Kita akan menang.. Kebaikan tidak akan menghianati.. Allah tidak akan pernah mengingkari janjiNya. InsyaAllah, perjuangan kita LILLAH. Allah sedang melihat kita, dan Allah akan selalu bersama kita. Ribuan malaikat bahkan ikut mengamini setiap senti perjalanan yang kita tempuh.
“Ya (cukup). Jika kamu bersabar dan bertaqwa ketika mereka datang menyerang kamu dengan tiba-tiba, niscaya Allah akan menolongmu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.” (Qs. Ali Imran: 125)
“Para malaikat masuk ke tempat mereka dari semua pintu, sambil mengucapkan (selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu) maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu.” (Qs. Ar-ra’d : 23-24)
Dan bukankah Allah telah menjajikan balasan kebaikan untuk setiap kebaikan yang telah kita kerjakan?
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)” (Ar-Rahman : 60)
Oleh karena itu, tetaplah berbuat baik dan tersenyum. Semoga Allah meridhoi setiap langkah dan niat baik yang ingin kita tempuh. Jazakumullah Khairan Katsiran wa Jazakumullah Ahsanal.
Laelatuz Zahro
Mahasiswa Psikologi Unnes 2014
Staff Departemen Kaderisasi dan Pembinaan Fummi 1436 H.
0 comments:
Post a Comment