• Kabar Terkini

    May 5, 2014

    Nikmatnya bermunajat di Malam hari (Sholat Tahajjud Menurunkan Hormon Kortisol Tubuh)

    Unnimac.com - Sebagian orang mungkin akan kesulitan bangun malam, namun di saat orang lain tidur lelap, hanya sebagian orang yang mampu dan berniat bangun malam hanya untuk melaksanakan sholat malam (Tahajjud). Sholat tahajjud merupakan amalan mulia dan berpahala tinggi. Adapun kemuliaan sholat tahajjud antara lain disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadis :

    “Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.” (QS : Al-Isro’ : 79)

    Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda : “Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)

    Bersabda Nabi Muhammad SAW : “Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam” (HR.Muslim)

    “Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat (waktu). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” (HR Muslim)

    Nabi SAW bersabda lagi : “Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” (HR Bukhari dan Muslim).

    Keutamaan-keutamaan diatas merupakan keutamaan sholat Tahajjud ditinjau dari Al-Qur’an dan Sunnah. Adapun dari segi kesehatan, ternyata sholat tahajjud mampu meningkatkan kesehatan kita. Sholat tahajjud mampu meningkatkan daya tahan tubuh (system imun tubuh), mengurangi kegemukan (obesitas), terhindar dari stress/depresi dan lain-lain. Hal ini dikaitkan dengan kadar hormon kortisol di dalam tubuh yang menurun pada seseorang yang rutin sholat tahajjud.

    Ada sebuah penelitan yang dilakukan oleh Prof.Dr.Muhammad Sholeh, dosen IAIN Surabaya beserta kawan-kawan dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tentang Pengaruh Shalat Tahajjud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik. Atas disertasinya itu, Dr.Muhammad Sholeh mendapatkan gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada program pasca sarjana Universitas Airlangga Surabaya. Penelitiannya tersebut melibatkan 41 responden siswa baru SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya tahun ajaran 1999/2000. Dari 41 siswa, hanya 23 yang sanggup menjalankan sholat tahajjud selama 1 bulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan sholat tahajjud selama 2 bulan. Sholat tahajjud dimulai pukul 2.00 – 3.00 WIB sebanyak 11 roka’at, dengan dua roka’at sebanyak 4 kali dan ditutup sholat witir sebanyak 3 roka’at. Dan selanjutnya, hormon kortisol  dari 19 siswa tersebut diperiksa di 3 laboratorium di Surabaya (Pramitha, Prodia, dan Klinika). Dari hasil penelitiannya didapatkan bahwa terjadi penurunan kadar hormon kortisol siswa yang signifikan dibandingkan sebelum mereka melaksanakan sholat tahajjud selama 1-2 bulan tersebut (1). Hormon kortisol yang rendah menandakan rendahnya tingkat stress seseorang. Sebaliknya kadarnya yang tinggi menandakan tingginya stress seseorang. Jelas dapat disimpulkan dari penelitian tersebut bahwa bahwa tingkat stress siswa-siswa yang rutin sholat tahajjud rendah. Dapat dikatakan hal ini menandakan siswa-siswa tersebut menjadi lebih tenang dan stabil.  Hormon kortisol juga terkait dengan sistem imun tubuh (daya tahan tubuh). Hormon kortisol siswa yang rendah menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang kuat, tidak mudah terserang penyakit. Agar lebih jelas, marilah kita bahas bersama mengenai hormon kortisol.

    Hormon Kortisol

    Hormon kortisol merupakan hormon yang dihasilkan oleh oleh kelenjar adrenal di dalam tubuh. Hormon kortisol ini disebut juga dengan hormone stress karena hormon ini biasanya dikeluarkan sebagai respon ketika stress dan gelisah (anxiety). Kadar kortisol dalam tubuh tidaklah konstan (tetap). Kadar kortisol mengikuti suatu pola dimana kadarnya mencapai puncak sekitar pukul 8 pagi kemudian mencapai kadar terendahnya saat tengah malam sampai jam 4 pagi atau 3-5 jam setelah mata terpejam ketika tidur malam (lihat gambar). Ritme seperti ini wajar saja terjadi demikian karena hormon ini merupakan hormon stress, hormon yang keluar ketika kita stress atau banyak aktivitas. Saat pagi, merupakan saat-saat stress, saat kita melakukan pekerjaan rutin kita sehari-hari. Lalu kadarnya akan menurun ketika kita tidur, saat kita tidak stress lagi.

    Dalam waktu yang singkat, peningkatan kortisol merupakan keadaan yang sehat, ia merupakan respon tubuh ketika stress agar tetap terjadi keseimbangan di dalam tubuh (homeostasis) dengan cara memberikan cadangan energi yang berguna ketika stress dan melawan proses peradangan (mengurangi rasa sakit). Kortisol juga berkontribusi untuk meningkatkan fungsi memori (ingatan) dan peningkatan sistem imun (daya tahan tubuh). Namun, kondisi kortisol yang sehat ini dapat berubah menjadi suatu keadaan penyakit bila kita terpapar stress berkepanjangan. Aktivitas hidup modern sekarang ini yang menambah beban kita dan rentan menyebabkan stress mulai dari kehidupan dalam keluarga, pekerjaan, keuangan, sosial dan lain-lain dapat menyebabkan peningkatan kortisol yang berkepanjangan dan berlebihan. Peningkatan kortisol yang berkepanjangan dan produksinya yang berlebihan ini justru berbahaya. Akibatnya berbagai gejala dan penyakit pun muncul seperti kelelahan sepanjang hari, depresi, menganggu kemampuan ingatan (kognitif), penurunan libido, penurunan sistem imun tubuh (daya tahan tubuh), meningkatnya gula darah, meningkatnya berat badan dengan resiko lemak di perut, meningkatnya tekanan darah, penurunan massa tulang dan otot serta gangguan pencernaan.

    Dari hasil penelitian Prof.Dr.Muhammad Sholeh di atas didapatkan bukti bahwa sholat tahajjud yang rutin dapat menurunkan kadar hormon kortisol dalam batas yang sehat dimana hal tersebut otomatis sangat menyehatkan bagi tubuh serta menghindarkan kita dari berbagai macam penyakit.
    Subhanallah

    Oleh : Aisyah Ulfah Nurfajriyah

    Sumber Referensi :  ayatilmiah.wordpress.com
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Nikmatnya bermunajat di Malam hari (Sholat Tahajjud Menurunkan Hormon Kortisol Tubuh) Rating: 5 Reviewed By: Creavida
    Scroll to Top