Unnimac.com. Bahasa dan Sastra Asing adalah salah satu jurusan yang dimiliki oleh Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Dari total enam jurusan yang ada di FBS Unnes, lima jurusan lainnya adalah Bahasa dan Sastra Indonesia, Sendratasik, Bahasa Inggris, Seni Rupa, dan Bahasa dan Sastra Jawa. Bahasa dan Sastra Asing yang bertempat di gedung B4, punya keistimewaan yang tidak dimiliki jurusan lain. Dihuni oleh lima program study, Pendidikan Bahasa Prancis, Sastra Prancis, Pendidikan Bahasa Jepang, Pendidikan Bahasa Arab, dan Bahasa Mandarin.
Beragamannya bahasa dan program study, membuat kultural setiap mahasiswa berbeda-beda disetiap bahasa. Karakteristik mahasiswa berbeda pula, dari penampilan hingga cara menyapa. Dalam keberagaman itu, terdapat ukhuwah erat disetiap bahasa. Bahasa Prancis, Bahasa Jepang, dan Bahasa Mandarin yang umumnya dilatar belakangi oleh mahasiswa berbagai agama misalnya. Mereka menyatu, tanpa memandang keyakinan. Berbeda lagi dengan Bahasa Arab, dalam suasana keyakianan yang homogen (Islam) mahasiswa bahasa satu ini punya keleluasaan lebih. Mereka mampu melakukan interaksi yang mungkin saja lebih leluasa. Tanpa harus ragu-ragu, antar mahasiswa bisa dengan luluasanya mengucapkan salam, 'Assalamualaikum". Sedangkan mereka selain mahasiswa bahasa Arab, akan mengambil cara aman dengan menyapa "selamat pagi", "hai", dan sebagainya agar tak menyinggung hati.
Selain hal itu, ada nilai minus mahasiswa BSA yang sampai saait ini terasa. Hingga sekarang, terkadang seorang mahasiswa salah satu bahasa "enggan" untuk menyatu atau sekedar ikut berkumpul dengan salah seorang temannya (berbeda bahasa) yang saat itu bersama sekumpulan teman sebahasanya. Bahkan ini terjadi disemua bahasa, tentu ini bukanlah masalah sepele. Pambagian yang membuat perpecahan sangatlah dibenci Allah.
Dalam hal ini, Allah berfirman dalam QS. Ali Imran: 103, “Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah dan janganlah kamu sekalian berpecah belah, ........”. Setidaknya kita bisa amalkan ayat ini, minimal tidak merasa membagi-bagi menjadi bagian-bagian yang tidak bisa bersatu. Adanya jurusan Bahasa dan Sastra Asing tentunya menjadi sebuah penyatu semua bahasa asing yang ada. Sepatutnya kita lebih bersyukur akan keadaan ini. Karena belum tentu dilain tempat salain jurusan kita, terdapat keberagaman seperti di BSA. Banyak hikmah yang bisa kita ambil, salah satunya bisa menambah ilmu kita akan pengetahuan bahasa asingn lain misalnya. Di jurusan lain mungkin tak bisa kita temukan hikmah ini.
Sudah semestinya kita sebagai mahasiswa cerdas, dengan banyak perbedaan ini menjadi sebuah tantangan untuk bisa bersatu. Berbeda tidak harus terpisah, dan bersama itu tidak harus sama. Inilah kita keluarga BSA yang kaya. Kaya kultur dan kaya ilmu. Mari kita kuatkan ukhuwah kita, melui banyak cara. BSA punya Imapro yang menyatukan mahsiswa setiap bahasa, BSA punya BSO yang menyatukan mahasiswa dengan mintanya yang beragam. Dan tentunya BSA punya Himpro yang bisa menyatukan semua prodi dan bahasa.
Oleh G. Arif Rizal
0 comments:
Post a Comment